Minggu, 29 Juli 2012
REAL MADRID
Sejarah El Clasico
Kamis, 21 Juni 2012
Islamic Center Ambon
Rabu, 20 Juni 2012
Pemandangan Malam Kota Ambon
Kamis, 21 April 2011
Daftar Juara Copa Del Rey
Oleh Taufik Bagus
21 Apr 2011 11:47:00
Kemenangan 1-0 atas Barcelona dinihari tadi mengantar Real Madrid meraih titel Copa Del Rey ke-18 sepanjang sejarah klub.
Gelar tersebut menjadi gelar pertama Real Madrid dan tiga kesempatan yang dimiliki di musim ini. Dua kans juara lain masih ada di La Liga Primera Spanyol dan Liga Champions Eropa.
Namun perolehan gelar juara Real Madrid masih jauh tertinggal dari rival abadi mereka itu. Hingga saat ini, Barcelona telah mengoleksi 25 gelar juara, disusul Athletic Bilbao dengan 23 titel.
Inilah daftar lengkap juara Copa Del Rey:
1902 Vizcaya de Bilbao
1903 Athletic de Bilbao
1904 Athletic de Bilbao
1905 Real Madrid
1906 Real Madrid
1907 Real Madrid
1908 Real Madrid
tas Barcelona dinihari tadi mengantarReal Madrid meraih titel Copa Del Rey ke-18 sepanjang sejarah klub.
Gelar tersebut menjadi gelar pertama Real Madrid dan tiga kesempatan yang dimiliki di musim ini. Dua kans juara lain masih ada di La Liga Primera Spanyol dan Liga Champions Eropa.
Namun perolehan gelar juara Real Madrid masih jauh tertinggal dari rival abadi mereka itu. Hingga saat ini, Barcelona telah mengoleksi 25 gelar juara, disusul Athletic Bilbao dengan 23 titel.
Inilah daftar lengkap juara Copa Del Rey:
1902 Vizcaya de Bilbao
1903 Athletic de Bilbao
1904 Athletic de Bilbao
1905 Real Madrid
1906 Real Madrid
1907 Real Madrid
1908 Real Madrid 1909 Ciclista de San Sebastián
1910 FC Barcelona
1910 Athletic de Bilbao
191
1910 FC Barcelona
1910 A
191011 Athletic de Bilbao1912 FC Barcelona
1913 Racing de Irún
1913 FC Barcelona
1914 Athletic de Bilbao
1915 Athletic de Bilbao
1916 FC Barcelona
1917 Real Madrid
1918 Real Unión de Irún
1919 Arenas de Guecho
1920 FC Barcelona
1921 Athletic de Bilbao
1922 FC Barcelona
1923 Athletic de Bilbao
1924 Real Unión de Irún
1925 FC Barcelona
1926 FC Barcelona
1927 Real Unión de Irún
1928 FC Barcelona
1929 RCD Español
1930 Athletic de Bilbao
1931 Athletic de Bilbao
1932 Athletic de Bilbao
1933 Athletic de Bilbao
1934 Real Madrid
1935 Sevilla FC
1936 Real Madrid
1937 Ditiadakan
1938 Ditiadakan
1939 Sevilla FC
1940 RCD Español
1941 Valencia CF
1942 FC Barcelona
1943 Athletic de Bilbao
1944 Athletic de Bilbao
1945 Athletic de Bilbao
1946 Real Madrid
1947 Real Madrid
1948 Sevilla FC
1949 Valencia CF
1950 Athletic de Bilbao
1951 FC Barcelona
1952 FC Barcelona
1953 FC Barcelona
1954 Valencia CF
1955 Athletic de Bilbao
1956 Athletic de Bilbao
1957 FC Barcelona
1958 Athletic de Bilbao
1959 FC Barcelona
1960 Atlético de Madrid
1961 Atlético de Madrid
1962 Real Madrid
1963 FC Barcelona
1964 Real Zaragoza
1965 Atlético de Madrid
1966 Real Zaragoza
1967 Valencia CF
1968 FC Barcelona
1969 Athletic de Bilbao
1970 Real Madrid
1971 FC Barcelona
1972 Atlético de Madrid
1973 Athletic de Bilbao
1974 Real Madrid
1975 Real Madrid
1976 Atlético de Madrid
1977 Real Betis
1978 FC Barcelona
1979 Valencia CF
1980 Real Madrid
1981 FC Barcelona
1982 Real Madrid
1983 FC Barcelona
1984 Athletic de Bilbao
1985 Atlético de Madrid
1986 Real Zaragoza
1987 Real Sociedad
1988 FC Barcelona
1989 Real Madrid
1990 FC Barcelona
1991 Atlético de Madrid
1992 Atlético de Madrid
1993 Real Madrid
1994 Real Zaragoza
1995 RC Deportivo
1996 Atlético de Madrid
1997 FC Barcelona
1998 FC Barcelona
1999 Valencia CF
2000 RCD Espanyol
2001 Real Zaragoza
2002 RC Deportivo
2003 RCD Mallorca
2004 Real Zaragoza
2005 Real Betis
2006 RCD Espanyol
2007 Sevilla FC
2008 Valencia CF
2009 FC Barcelona
2010 Sevilla FC
2011 Real Madrid
Jumlah Gelar Juara:
25 FC Barcelona
23 Athletic de Bilbao
18 Real Madrid
9 Atlético de Madrid
7 Valencia CF
6 Real Zaragoza
5 Sevilla FC
4 RCD Espanyol
3 Real Unión de Irún
2 Real Betis, RC Deportivo La Coruña, Real Sociedad (San Sebastián; termasuk Ciclista)
1 Arenas de Guecho (Bilbao), RCD Mallorca, Racing de Irún, Vizcaya de Bilbao
Kamis, 12 November 2009
Perayaan Hari Perdamaian Dunia 25 November
Sabtu, 7 November 2009 21:48 WIB | Hiburan | Seni/Teater/Budaya | Dibaca 1434 kali
Ambon (ANTARA News) - Presiden Komite Perdamaian Dunia, Djuyoto Suntani, mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menyetujui perayaan Hari Perdamaian Dunia di Ambon, ibukota provinsi Maluku pada 25 November 2009.
"Awalnya memang dijadwalkan 10 Nopember, namun pertimbangan berbagai kegiatan Kepala Negara yang padat makanya disetujui pada 25 November 2009," katanya ketika dikonfirmasi ANTARA, Sabtu.
Presiden SBY dijadwalkan menginap di Ambon bersama 15 duta besar negara sahabat, 32 gubernur, para Bupati/ Wali Kota bekas daerah konflik, dan sejumlah tokoh internasional yang diundang menghadiri peraayan ke-29 Hari Perdamaian Dunia.
"Kami awalnya menjadwalkan perayaan pada 10 November 2009, hanya saja bertepatan dengan perayaan Hari Pahlawan dan biasanya dipimpin Kepala Negara, makanya ditangguhkan penyelenggaraannya hingga telah disetujui Presiden 25 November 2009," ujar Djuyoto.
Dia mengatakan, dipilihnya kota Ambon sebagai tuan rumah perayaan Hari Perdamaian Dunia karena daerah ini punya pengalaman "pahit" yakni tragedi kemanusiaan sejak 1999 hingga 2004 dengan motivasi menggugah masyarakat Maluku agar tidak mudah terprovokasi sehingga terulang lagi konflik sosial yang memanfaatkan simbol - simbol agama.
"Momentum ini diprogramkan agar Ambon menjadi tempat mulia karena merupakan kota `matahari terbit` untuk menerangi dunia," kata Djuyoto.
Dia berharap melalui kegiatan ini Ambon bisa menjadi inspirasi untuk mewujudkan persaudaraan di Maluku - Indonesia - dunia demi terciptanya kedamaian antarsesama manusia.
"Orang Ambon pada khusus dan Maluku secara umum harus bangga karena kegiatan ini tergolong langka sehingga kehormatan dunia internasional ini harus ditunjukan dengan hidup berdampingan antara sesama secara damai sebagaimana harus leluhur," ujar Djuyoto.
Dia menginginkan kehidupan orang basudara(saudara) dibingkai budaya "pela dan gandong" itu harus dilestarikan karena itu merupakan warisan hidup para leluhur sehingga jalinan keharmonisan antarumat beragama yang sebelum konflik sosial menjadi "teladan" dunia internasional perlu dikembangkan.
"Motivasi jadikan Ambon `kota matahari terbit` untuk terangi dunia itu berpulang bagi masyarakat Maluku sendiri karena Komite Perdamaian Dunia hanya mengfasilitasi sehingga kehormatan dan kepercayaan bangsa Indonesia untuk menjadikan ibukota provinsi Maluku tuan rumah itu harus diwujudkan warga setempat," kata Djuyoto.
Ia menambahkan Presiden juga telah menginstruksikan Mendagri , Gamawan Fauzi dan Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi agar berkoordinasi untuk menghadirkan sejumkah veteran dari 32 provinsi lainnya guna menghadiri hari perayaan perdamaian dunia di Ambon.
"Jadi sedang dikoordinasikan kehadiran para veteran itu memanfaatkan jasa kapal laut milik PT.Pelni atau pesawat sehingga tidak terlambat tiba di Ambon pada puncak perayaan dengan Presiden SBY menabuh gong perdamaian dunia yang sudah rampung pembuatannya oleh seniman Jepara, Jawa Tengah(Jateng)," ujar Djuyoto Suntani.(*)
Jumat, 10 Juli 2009
Sumpah Pemuda Karya Maha Agung Pendiri Bangsa
(oleh : Salman Ardy)
Menilik kembali sejarah, ketika 28 oktober 1928 para pemuda yang berjiwa besar dari sabang sampai merauke berkumpul untuk mengikrarkan sebuah sumpah suci yang hari ini kita kenal dengan Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda merupakan cerminan teguhnya komitmen persatuan, komitmen untuk mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli. Sebuah bentuk kesadaran kebangsaan bahwa hanya dengan persatuanlah kita mampu bangkit dari ketertindasan.
Belajar dari perjalanan sejarah terlebih dahulu, bahwa dengan kedatangan penjajah pribumi dibuat bagai buih ditengah lautan biru yang tecerai-berai. Dengan berbagai macam manufer yang digulirkan, keutuhan yang telah terbangun didalam wadah bumi nusantara dapat dihancurkan oleh penjajah.
Perjuangan yang dilakukan pribumi pada saat itu hanya sebatas perjuangan yang bersifat kdaerahan. Perjuangan jawa hanya untuk masyarakat jawa, pejuangan Sumatra hanya untuk pribumi Sumatra, bigtu pula yan trjadi di daerah-daerah lain. Hal ini tentunya sangat mudah diatasi oleh para penjajah, layaknya sapu yang tidak menyatu dalam satu ikatan yang kuat sehingga mudah dipatahkan. Kondisi demikian berlangsung begitu lama, hampir 300 tahun penjajahan berlangsung, ketertindasan pribumi pun berlangsung hamper enam kali turunan anak manusia.
Dengan ketertindasan yang dialami, tentunya kesadaran pribumi akan Harkat dan Martabat Hidupnya yang terinjak-injak tidak tumbuh dengan sendirinya. Berawal dari Budi Utomo yang melakukan pergerakan dalam bidang pendidikan, pribumi diberikan kesadaran akan Harkat dan Martabat Hidupnya yang tengah terinjak-injak. Pergerakan ini mengalami keterbatasan karena hanya bersifat informal dan mencakupi wilayah Jawa dan Madura. Namun perjuangan yang sarat dengan keterbatasan ini kemudian dilanjutkan oleh Ki Hajar Dewantara dengan membangun Taman Siswa. Dengan bermodalkan legitimasi dari parlemen Hndia Belanda, Taman Siswa pun bergerak secara formal dengan cakupan wilayah hingga mencakupi Nusantara. Perluasan wilayah pergerakan Ini tentunya memiliki alasan yang kuat, karena penderitaan akibat penjajahan tidak hanya dirasakan oleh orang jawa dan orang Madura. Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Irian, bahkan Malaysia dan Filipina pun ikut merasakan penderitaan tersebut.
Melalui pergerakan-pergerakan inilah timbul sebuah kesadaran didalam benak pribumi, sebuah kesadaran kebangsan yang menhunjung tinggi sebuh ukhuah. Hal ini kemudian terejawantahkan didalam butir-butir Sumpah Pemuda. Pernyataan pertama dalam Sumpah Pemuda ialah mengenai Tumpah Darah yang satu yakni Tanah Indonesia. Pernyataan ini tentunya tidak terlepas dari apa yang dialami pribumi sejak kedatangan para penjajah. Kehadiran penjajah telah mengakibatkan terlepsnya pribumi dari tanhnya. Culture stelsel yang mengatur tentang sistem tanam paksa menghendaki adanya kontrak tanah dengan Belanda. Kondisi ini secara tidak langsung mengharuskan pribumi untuk menyerahkan tanahnya kepada Belanda. Ketika tanah yang merupakan faktor utama dalam membangun kesejahteraan pribumi dirampas, pribumi pun mengalami kemiskinan yang berkepanjangan selama beratus-ratus tahun.
Pernyataan Tumpah Darah yang satu ini kemudian dilanjutkan jong-jong didalam butir kedua Sumpah Pemuda yaitu berbangsa yang satu yakni Bangsa Indonesia. Ikrar satu bangsa ini merupakan wujud nyata akan sebuah persatuan yang kokoh. Sebelum momentum Sumpah Pemuda, para pendiri bangsa pernah menjelaskan bahwa Jawa adalah bangsa, Sumatra adalah bangsa, Borneo adalah bangsa, Maluku adalah bangsa, namun dengan melihat perjalanan sejarah, Bangsa-bangsa yang masih tercerai-berai ini dengan mudah dipatahkan perjuangannya oleh penjajah. Oleh karena itu pernyataan satu bangsa, Bangsa Indonesia mengindikasikan lahirnya sebuah Bangsa besar yakni Bangsa Indonesia. Semuanya menyatu didalam satu ikatan kebangsaan yang kuat. Pernyataan-pernyataan ini kemudian ditutup dengan sebuah ikrar bahwa setiap anak Bangsa Indonesia menjunjung tinggi Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Keberadaan Bahasa Indonesia sebagi bahasa persatuan tentunya sangat vital mengingat keberagaman bahasa di Bangsa Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia persatuan dan keastuan bisa tetap terjaga.
Sumpah pemuda merupakan karya maha agung dari para pendiri bangsa. Oleh karena itu pemahaman prjalanan sejarah teramat sangat penting didalam proses pembangunan Bangsa ini kedepan, karena Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.